Di Dalam Penjara Nabi Yusuf Bertemu Dengan Dua Orang Pelayan Raja Yang Sedang Ditahan Yaitu
Nabi-Nabi yang Lahir di Palestina
Nabi yang lahir di Palestina yang pertama adalah Nabi Daud AS. Hal ini sebagaimana diceritakan dalam buku Tafsir Qashashi Jilid III: Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Yunus AS, Nabi Ayyub AS, Nabi Syu'aib AS, Nabi Zakariya AS, Nabi Yahya AS, dan Nabi Isa AS karya Syofyan Hadi.
Nabi Daud AS dilahirkan dan dibesarkan di Palestina. Nama lengkapnya adalah Daud bin Yisya bin Uwaibid. Ia merupakan keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim AS dan memiliki 12 orang saudara.
Nabi Daud AS terkenal dengan keberhasilannya mengalahkan Raja Jalut yang terkenal sangat kuat dan kejam. Walaupun usianya saat itu masih muda dan yang dihadapi adalah manusia kuat dan bengis, namun Nabi Daud AS mampu mengalahkan Raja Jalut dan membunuhnya.
Nabi yang lahir di Palestina yang kedua adalah Nabi Ismail AS. Mengutip dari buku Ibrahim: Bapak Para Nabi dan Kekasih Allah karya Ali Muhammad Ash-Shallabi, putra Nabi Ibrahim AS ini lahir di Palestina pada tahun 1794 SM.
Nabi Ismail AS dilahirkan di wilayah Bi'ru Sab' saat Nabi Ibrahim AS sudah berusia sangat lanjut, yaitu menginjak umurnya yang ke-86 tahun. Dengan demikian, Nabi Ismail AS adalah putra pertama Nabi Ibrahim AS dari istrinya yang bernama Hajar.
Saat itu, Nabi Ibrahim AS yang sudah puluhan tahun pindah ke Palestina, namun ia belum juga dikaruniai keturunan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ia berdoa kepada Allah SWT dengan berkata,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّلِحِينَ * فَبَشَّرْنَهُ بِغُلَمٍ حَلِيمٍ )
"(Ibrahim berdoa), 'Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh." Maka, Kami memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak (Ismail) yang sangat santun." (Ash-Shaffat https://www.detik.com/hikmah/quran-online/as-saffat/3789 : 100-101).
Pada urutan keempat, salah satu dari nabi-nabi yang lahir di Palestina adalah Nabi Yunus AS. Beliau memiliki nama lengkap Yunus bin Matta.
Dinukil dari buku Tafsir Al-Lubab Jilid 1: Makna, Tujuan, & Pelajaran dari Surah-Surah Al-Qur'an karya Quraish Shihab, Nabi Yunus AS dilahirkan di Gats Aifar, Palestina.
Beliau diutus oleh Allah SWT menjadi seorang nabi pada tahun kedelapan sebelum masehi. Di akhir hidupnya pun juga ia habiskan di Palestina. Di mana tepatnya, Nabi Yunus AS dimakankan di desa Jaljun yang terletak di antara Quds (Yerusalem) di Palestina dan Al-Khalil di tepi barat laut mati.
Quraish Shihab di bukunya yang lain yang berjudul Al-Qur'an & Maknanya, menyebutkan Nabi Yunus AS pernah ditolak oleh kaumnya ketika berdakwah. Akhirnya ia menuju ke Yafa satu pelabuhan di Palestina, dan melaut menuju tempat yang dinamai Tarsus (kota di barat Palestina).
Kisahnya yang terkenal adalah ketika Nabi Yunus AS diturunkan di tengah laut dan ditelan oleh ikan besar. Namun berkat pertolongan Allah SWT, beliau bisa selamat dan kembali kepada kaumnya tersebut.
Siapa yang tidak kenal dengan Nabi Isa AS? Benar, Nabi Isa AS adalah salah satu nabi yang lahir di Palestina.
Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Qashashul Anbiya, Nabi Isa AS, dilahirkan di Betlehem (Baitul Lahm), di dekat Baitul Maqdis, Palestina. Ia lahir dari seorang ibu yang bernama Maryam dan tanpa memiliki ayah.
Seperti yang diketahui, sebelum mengandung Nabi Isa AS, Maryam merupakan wanita yang salihah dan terjaga dari segala bentuk maksiat. Dirinya bahkan melakukan zuhud dengan selalu berada di Baitul Maqdis dan keluar hanya untuk keadaan yang mendesak.
Namun karena kekuasaan Allah SWT, maka Maryam bisa mengandung seorang bayi. Bahkan tanpa ada sentuhan laki-laki manapun. Dirinya suci dari segala tuduhan.
Untuk membersihkan fitnah-fitnah keji yang mengejar Maryam, maka Allah SWT beri Nabi Isa AS mukjizat pertamanya, yaitu bisa berbicara saat masih bayi.
Suara.com - Artis Vanessa Angel membagikan pengalamannya saat mendekam di Lapas Pondok Pinang karena kasus kepemilikan psikotropika.
Sudah pernah merasakan di bui, istri Bibi Ardiansyah ini menyebut penjara bak asrama.
Hal itu diceritakan Vanessa Angel menjawab rasa penasaran Andhika Pratama saat berbincang di kanal YouTube Ussy Andhika Official yang diunggah pada Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Video Lawas Vanessa Angel Diungkit Lagi, Doddy Sudrajat Kena Sentil Terkait Asuransi
"Gimana kondisi di dalam? Aku selalu penasaran, ada beberapa teman yang masuk ceritanya beda-beda," tanya Andhika Pratama penasaran.
Bintang film "Heart" ini kemudian menyebut penjara tak seperti yang dipikiran banyak orang. Tak dipungkirinya penjara memang menyeramkan di awal, tapi setelah terbiasa akan terasa bak asrama.
"Sebenarnya gini ka, memang kalau belum pernah masuk pasti kebayangnya tuh ‘uh serem nih’. Padahal setelah masuk itu sebenarnya kayak rumah, di dalam negara ada negara lagi gitu," ujar Vanessa Angel.
"Nggak bisa kemana-mana, nggak ada AC, nggak bisa pegang handphone. Ya kayak masuk asrama lah," sambungnya.
Penasaran, Ussy Sulistiawaty menanyakan kegiatan sehari-hari yang dilalui Vanessa Angel di penjara.
Baca Juga: Tanda Jodoh? Gerak-gerik Aisar Khaled Dekati Fuji Dinilai Mirip Suami Vanessa Angel, Publik Ikut Terharu
"Masuk ke dalam sel jam berapa?" timpal Ussy Sulistiawaty.
"Jadi jam setengah tujuh pagi itu dibuka sel nya, kegiatan. Jam satu absen dulu, abis itu dibuka lagi sampai setengah lima tutup lagi," terang Vanessa Angel.
Istri Andhika Pratama itu kemudian semakin penasaran dan kembali menanyakan soal sel penjara.
"Satu ruangan berapa?" tanya Ussy Sulistiawaty lagi.
"Satu ruangan aku lima orang," jawab Vanessa Angel.
Sontak Ussy Sulistiawaty langsung terkejut mendengar jawaban Vanessa Angel.
"Aduhh," kata Ussy Sulistiawaty terkejut.
"Eh ada yang 25 orang kak, jangan sedih haha," timpal Vanessa Angel terkekeh.
Seperti diketahui Vanessa Angel menerima surat kebebasan di Lapas Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2021).
Vanessa Angel sempat menjalani hukuman pada 18 November 2020 lalu karena kasus kepemilikan psikotropika.
Namun hanya dalam waktu satu bulan kemudian, ibu satu anak itu mendapatkan asimilasi pada 18 Desember 2020.
Dalam sidang Vanessa dinyatakan bersalah diputus tiga bulan penjara dan denda Rp10 juta subsider satu bulan penjara, oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Sebelumnya, dia juga sempat ditahan di Rutan Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur terkait masalah prostitusi.
Nabi Nuh AS mendoakan yang baik-baik kepada anak sulungnya, Sam, tapi tidak pada dua putranya yang lain: Ham dan Yafits. (Foto/Ilusrasi: Ist)
mendoakan yang baik-baik kepada anak sulungnya, Sam, tapi tidak pada dua putranya yang lain: Ham dan Yafits. Sam didoakan keturunannya menjadi nabi dan orang-orang saleh. Sedangkan Ham dan Yafits dikutuk. Ham melahirkan keturunan kaum negro, sedangkan Yafits menurunkan makhluk terjelek.
Sejarawan penting Mesir, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas (1448-1522) dalam buku berjudul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” mengutip Al-Kisa’i mengatakan, setelah Nabi Nuh AS menetap kembali di bumi, dia membagi 3 wilayah untuk anak-anaknya yaitu Sam, Ham, dan Yafits.
Sam menetap di wilayah bagian barat. Keturunannya menempati daerah Romawi, Persia, dan Arab. Selain itu, Sam juga diberi daerah yang meliputi Hijaz, Yaman, Irak, Syam, dan daerah yang lainnya.
Nabi Nuh melihat di wajah Sam ada cahaya kenabian. Sam adalah anak Nuh yang tertua.
Ham ditempatkan di wilayah utara. Keturunannya menempati daerah Zanji dan Habasyah. Sedangkan Yafits ditempatkan di wilayah timur. Keturunannya banyak menempati daerah Turki, Ya’juj dan Ma’juj.
Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas mengutip Ka’ab al-Ahbar mengatakan, setelah Nabi Nuh berusia lanjut dan mendekati ajalnya, dia mengundang anak cucunya. Dia memohon kepada Allah agar mengabulkan doanya. Dia naik ke puncak gunung.
Pertama kali dia memanggil Sam. Si sulung ini pun datang. Ia duduk di hadapan Nabi Nuh. Kemudian Nuh meletakkan kedua tangannya kepada Sam dan berkata, “Ya Allah, berkatilah Sam beserta keturunannya, dan jadikanlah di antara keturunannya kenabian dan kerajaan.”
Belakangan doa Nabi Nuh ini terkabul. Keturunan Sam banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang saleh. Sam mempunyai 5 anak. Pertama, Arfakhsyad, yang melahirkan banyak nabi dan orang-orang saleh, dan di antara keturunannya adalah orang-orang Arab, Rabi’ah, dan Mudhar, dan kabilah-kabilah Yaman.
Kedua, Hasyim, yang keturunannya banyak menempati di tanah Yaman yang dikenal dengan Nasanis. Di wajah mereka hanya ada satu mata, satu telinga, dan satu kaki.
Ketiga, Huwail, keturunannya adalah orang-orang ‘Amaliqah dan Imadiyah.
Keempat, Arum, keturunannya adalah kabilah-kabilah ‘Ad dan Tsamud.
Kelima adalah Syamalikha, yang tidak memiliki keturunan karena mandul.
Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa Sam berumur 600 tahun. Dia adalah orang yang tidak sabar terhadap kematian. Nuh pernah memohon kepada Allah agar tidak mematikan Sam hingga dia sendiri meminta kematian kepada Tuhannya. Ketika dia telah berusia lanjut dan merasa lemah untuk beraktivitas, dia meminta mati kepada Tuhannya. Setelah meninggal, dia dikuburkan di sebuah kota di Hauran.
Selanjutnya Nabi Nuh memanggil Ham. Tidak seperti Sam, anak kedua ini tidak menyambut panggilan ayahnya. Akhirnya, Nabi Nuh mengutuk dalam doanya, “Ya Allah, buatlah anak cucunya menjadi terhina dan hitamkanlah paras mereka. Jadikanlah mereka sebagai budak dan pelayan bagi keturunan Sam.”
Menurut sebuah riwayat, Ham mempunyai seorang anak yang bernama Mishrayim. Dia mendengar doa kakeknya itu. Dia pun mendatangi Nabi Nuh, “Wahai kakek, aku penuhi panggilanmu, sebab ayahku tidak memenuhinya.”
Nabi Nuh meletakkan kedua tangannya di badan Mishrayim dan berdoa, “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah mengabulkan doaku, maka berkatilah anak ini beserta keturunannya. Tempatkanlah mereka di bumi yang diberkati yang merupakan induk negeri dan tempat hiruk pikuknya para hamba, yang sungainya merupakan sungai terunggul.”
Dan pada masa berikutnya, Mishrayim menetap di Mesir. Tempat yang ditinggalinya diberi nama dengan namanya dan di antara keturunannya adalah suku Qibthi.
Rupanya, ketika Nabi Nuh memanggil Ham, pada malam itu dia bersenggama dengan istrinya. Kemudian istrinya melahirkan dua anak, laki-laki dan perempuan.
Karena pertumbuhan yang luar biasa ini, dibutuhkan semakin banyak penatua dan hamba pelayanan.
With that thrilling increase, there was a growing need for capable elders and ministerial servants.
Peluncuran buku "Pendekatan Baru Perencanaan Pembangunan Daerah" yang ditulis oleh Kepala Biro Hukum Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Widodo Sigit Pudjianto, di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Evaluasi adalah bekal untuk menyusun rencana. Tanpa evaluasi, rencana hanya sekadar bayangan, bahkan mungkin main feeling. Namun, kedua sejoli itu terpisah jauh, bahkan di persimpangan jalan pun mereka tak pernah bertemu.
Hasil pemikiran Kepala Biro Hukum Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Widodo Sigit Pudjianto ini tertuang dalam buku berjudul "Pendekatan Baru Perencanaan Pembangunan Daerah". Buku ini lahir dari kegelisahan Sigit melihat rencana pembangunan daerah yang disusun tanpa evaluasi.
“Evaluasi dan rencana harusnya bertemu di persimpangan jalan, lalu melangkah beriringan. Perencanaan penyelenggaraan pemerintah dan program pembangunan 2017 seharusnya dibuat berdasarkan evaluasi 2016. Sayangnya, tidak demikian di Indonesia,” ujar Sigit dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Sebagai contoh, laporan pertanggungjawaban daerah tahun 2017 disusun dan diserahkan ke pusat paling lambat akhir Maret 2018. Setelah diterima pemerintah pusat, laporan akan dikembalikan ke daerah pada Maret 2019.
Sementara itu, pada saat yang bersamaan, daerah telah menyusun rencana 2020. Dengan demikian, ada selisih tiga tahun sejak laporan evaluasi disusun.
“Jika digunakan untuk bekal perencanaan 2020, maka sudah banyak yang berubah. Lantas, bagaimana nasib perencanaan tahunan tanpa bekal evaluasi?,” kata Sigit.
Keterlambatan bukan hanya membuat evaluasi menjadi mubazir, tetapi membuat perencanaan tidak dapat disusun maksimal. Inilah yang membuat evaluasi dan perencanaan tidak pernah bertemu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan.
Sigit menyampaikan, perencanaan yang tidak dibekali evaluasi sebelumnya, akan memunculkan berbagai pengaruh atau tekanan politik. Terlebih apabila kepala daerah itu baru pernah terpilih, bukan tidak mungkin ia akan membawa agenda sendiri.
Perencanaan yang tidak dibekali evaluasi sebelumnya, akan memunculkan berbagai pengaruh atau tekanan politik. Terlebih apabila kepala daerah itu baru terpilih, bukan tidak mungkin ia akan membawa agenda sendiri.
Untuk menjadikan evaluasi sebagai modal dalam perencanaan, Sigit mengatakan perlu adanya poin yang diubah dalam aturan terkait sistem pelaporan dan perencanaan. Poin-poin itu antara lain tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Bedah buku "Pendekatan Baru Perencanaan Pembangunan Daerah", di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Tak hanya persoalan evaluasi dan rencana yang tak kunjung bertemu, Sigit juga memaparkan permasalahan rumitnya kepala daerah dalam menyusun sebuah laporan. Sebab, tidak ada satu standar dalam menyusun laporan.
“Para menteri mengembangkan sistem pelaporan yang bermacam-macam. Permintaan laporan kepada setiap kepala daerah pun beragam dan dengan waktu serta peruntukan yang juga berbeda,” kata Sigit.
Misalnya, laporan serapan anggaran salah satu kegiatan kesehatan yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi. Laporan ini diminta oleh Kementerian Kesehatan serta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada waktu yang berbeda.
Laporan ini pun ditanyakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Kuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Baca juga: Pola Kerja Lama Ditinggalkan
Sistem ini membuat laporan tersebut tidak mendapat respon yang cukup atau sesuai untuk perbaikan pelaksanaan tahun depan. “Artinya, laporan ini dianggap tidak ada manfaat bagi instansinya,” ujar Sigit.
Permintaan laporan tanpa format khusus dan dalam periode waktu yang berbeda juga berisiko memunculkan permasalahan hukum di kemudian hari. Bukan tidak mungkin ke depan akan ada pemeriksaan oleh aparat penegak hukum karena perbedaan data.
Presiden Joko WIdodo (kedua kanan) berjabat tangan dengan Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) disaksikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) dan Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Jakarta, Kamis (9/5/2019). Musrenbangnas 2019 tersebut untuk menyusun rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 serta menyiapkan strategi menuju negara peringkat kelima ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045.
Sigit melanjutkan, saat ini semua menteri meminta laporan dari daerah secara parsial dan dalam waktu yang berbeda. Tentu ini menjadi kurang efektif dalam tata kelola pemerintahan di masa mendatang.
“Saya mengusulkan agar adanya sistem pelaporan tunggal yang terpadu atau single reporting integrated system. Sistem ini akan memadukan berbagai program kegiatan, anggaran, capaian target, serta sumber pendanaan dari berbagai pihak untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah,” tuturnya.
Sistem pelaporan tunggal yang terpadu diperlukan. Sistem ini akan memadukan berbagai program kegiatan, anggaran, capaian target, serta sumber pendanaan dari berbagai pihak untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dalam mendukung laporan, maka data dan informasi memiliki peran penting. Namun, data di Indonesia masih menjadi persoalan, mulai dari ketidaktersediaan data, tidak terintegrasinya data, hingga indikator yang tidak jelas sehingga mempengaruhi input data.
Sebagai upaya menciptakan satu data, Sigit mengusulkan agar kepala daerah menginstruksikan kepala dinas dan asisten untuk selalu memperbarui data. Selain itu, data juga harus terintegrasi dalam satu wadah yang dapat diakses. “Harus dimulai dari sekarang,” tegasnya.
Salah satu bagian dari buku "Pendekatan Baru Perencanaan Pembangunan Daerah".
Menanggapi usulan ini, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng menyampaikan, semua bisa terwujud asalkan ada kepala daerah yang berkomitmen untuk membangun daerah. Komitmen yang didasarkan pada kepentingan daerah, bukan kepentingan politik.
“Jangan sampai kepala daerah itu membiarkan ‘kekacauan’ tetap terjadi. Maksudnya adalah ‘kekacauan’ karena kepentingan politik yang tetap dipelihara karena menguntungkan berbagai pihak,” kata Robert.
Pengamat Politik Centre for Strategic of International Studies J Kristiadi pun menyampaikan hal sama. Pembangunan daerah akan berjalan baik ketika kekuasaan negara dapat ditata. Artinya, harus ada kepala daerah yang memimpin dengan nyali dan niat, bukan untuk “balik modal”.
“Jika kematian politik akal sehat terjadi, dikhawatirkan petualang politik akan berusaha menggerogoti Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta memanfaatkan akses politik mereka untuk menguras kekayaan negara,” kata Kristiadi.
Sebab, jabatan sebagai kepala daerah adalah jabatan yang dipinjamkan. Sigit menuliskan, bila yang dipinjami tidak bertanggung jawab dan amanah, maka jabatan itu akan diambil kembali.
Negeri Palestina mendapatkan julukan negeri para nabi karena banyaknya utusan Allah SWT yang diutus di sana. Tapi ada juga nabi-nabi yang memang berasal dan lahir di sana. Siapa saja nabi-nabi yang lahir di Palestina itu?
Palestina adalah tempat yang sangat penting bagi umat Islam. Keberadaannya begitu penting karena terdapat masjid suci yakni Masjidil Aqsa yang apabila salat di dalamnya akan mendapat pahala seperti salat 500 kali.
Diambil dari arsip detikHikmah, pahala salat di Masjidil Aqsa, Palestina setara dengan 500 kali salat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ مِائَةُ أَلْفِ صَلَاةٍ، وَصَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَلْفُ صَلاةٍ، وَفِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَمْسُمِائَةٍ صَلَاةٌ
Artinya: "Melaksanakan sholat di Masjidil Haram (pahalanya) sebanding dengan 100.000 kali sholat (di masjid yang lain), sholat di masjidku (Masjid Nabawi) pahalanya sebanding dengan 1.000 kali sholat (di masjid yang lain), sedang sholat di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) pahalanya sebanding dengan 500 kali sholat (di masjid yang lain)." (HR Bazar, Ibnu Khuzaimah, & Thabrani dari Jabir bin Abdullah)
Selain itu, Allah SWT juga mengutus banyak sekali nabi di negara ini. Bahkan sebagian merupakan asli orang Palestina atau lahir di Palestina. Lalu, siapakah nabi-nabi yang lahir di Palestina tersebut? Berikut selengkapnya.